Minggu, 20 April 2014

fungsi sistem rem


FUNGSI SISTEM REM
Sistem rem berfungsi untuk mengurangi kecepatan (memperlambat) dan menghentikan kendaraan serta memberikan kemungkinan
dapat memparkir kendaraan di tempat yang menurun
Sistem rem merupakan salah satu sistem yang fatal untuk sebuah kendaraan baik kecil, sedang, maupun besar. Tingkat keselamatan seorang pengemudi maupun penumpang juga sangat bergantung pada keefektifan kerja sistem rem. Rem merupakan komponen sebuah kendaraan yang digunakan untuk mengurangi laju kendaraan.
Sistem Rem dibagi menjadi 3 jenis antara lain adalah :
1. Sistem Rem Mekanik
Sistem Rem Mekanik ini merupakan Sistem Rem yang paling sederhan dan tidak terlalu banyak memakai komponen. Sistem Rem ini umumnya digunakan untuk kendaraan kecil dan kendaraan lama. Komponen Terpenting dalam Sistem Rem jenis mekanik ini yaitu sepatu rem, tuas dan kawat/ seling. Sistem Rem Mekanik lebih mudah dalam perawatan dan perbaikan karena kontruksi yang sederhana. Gerakan dorong dari tuas akan diteruskan ke sepatu rem dengan menggunakan kawat/ seling, semakin kuat/panjang tuas bergerak maka semakin kuat Sepatu rem menekan tromol atau lintasan.
2. Sistem Rem Hidrolik
Sistem Rem Hidrolik merupakan sistem rem yang menggunakan media fluida cair sebagai media penghantar/ penyalur gerakan. Sistem Rem Hidrolik ini sangat rumit dan perlu perawatan yang berkala karena komponen-komponen rawan terhadap kerusakan, apabila terjadi kerusakan/ kebocoran pada selang atau sambungan- sambungan penyalur fluida maka akan menggangu siklus aliran atau kerja dari Sistem Rem hirolik. Komponen terpenting dalam Sistem Rem Hidrolik yaitu Sepatu Rem, Master Cylinder, Actuactor Cylinder, dan Tuas. Sistem Rem Hidrolik ini bekerja yaitu apabila Tuas pedal rem diinjak maka tuas akan meneruskan gerakan ke master Cylinder, didalam Master Cylinder terjadi perubahan dari energi kinetik menjadi tekanan pada minyak rem yang kemudian diteruskan menuju Actuactor Cylinder melewati selang/pipa-pipa tekanan tinggi, setelah tekanan sampai di Actuactor Cylinder kemudian gaya tekan dirubah kembali menjadi gerakan/kinetik oleh Actuactor Cylinder untuk menggerakkan Sepatu rem untuk menekan tromol/disc supaya terjadi proses pengereman.
3. Sistem Rem Pneumatic
Sistem Rem Pneumatic merupakan sistem rem yang menggunakan media fluida gas sebagai penghantar/penyalur gerakan. Dalam Sistem ini kontruksi tidak terlalu rumit karena sistem rem hidrolik ini merupakan sistem rem tambahan untuk  membantu sistem rem kendaraan. Sistem Rem Hidrolik ini umumnya dipasang pada kendaraan berat dan besar karena membutuhkan daya pengereman yang besar juga. Komponen terpenting dalam sistem Rem ini adalah Kompresor,selang tekanan tinggi, dan Katup pengatur.




Sistem Rem yang menggunakan ABS
Karena teknologi semakin maju maka kebutuhan akan keselamatan dalam berkendara sangat ditekankan, karena itu diciptakan sistem rem hidrolik yang menggunakan ABS. ABS ( Anti Lock Braking Syistem) merupakan sistem yang mengatur dalam pengerem supaya pengereman yang dihasilkan tingkat keefektifanya tinggi. Sistem rem dengan menggunakan ABS bekerja dengan prinsip mencegah terjadinya penguncian roda saat proses pengereman berlangsung. Keuntungan menggunakan sistem rem ABS yaitu:
a. Keefektifan proses pengereman lebih besar
b. tidak terjadi selip/ penguncian pada saat proses pengereman
c. Tidak terjadi keolengan pada saat proses pengereman dilakukan disaat kendaraan dalam keadaan berbelok karena ABS .
d. Akselerasi kendaraan sangat baik karena membantu mengurangi selip roda saat akselerasi











1 komentar: